Minggu, 18 Maret 2012

Catper Gn.Cikuray Garut (24-26 Feb 2012)

Gunung Cikuray adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikurai mempunyai ketinggian 2.818 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.
Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian, (Cikajang, Bayongbong atau Dayeuh Manggung). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak. Jika anda bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan medan pendakian yang menarik.
Karena letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI. Gunung Cikurai mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous. "Wikipedia"

Kali ini saya akan posting perjalanan mendaki saya ke Gn. Cikuray, Garut, Jabar pada tanggal 24 -26 Februari 2012 . Saya berangkat dari rumah jam 8 malam dan rencana berangkat jam 10 dari terminal kp.Rambutan, tapi karena ada sedikit insiden dan sedikit macet saya baru sampai ke terminal kp.Rambuta jam 12 malam, ketika sampai saya sudah tunggu bang Eko dari bekasi yang mengajak saya, kamipun pergi hanya berdua, sampai di terminal Guntur, Garut sekitar jam 4 pagi. Setelah sampai diterminal kamipun ke masjid untuk beristirahat sekalian menunaikan ibadah shalat, ketika kami di masjid bertemua rombongan yang tujuan sama yaitu ke cikuray yaitu een dan kang tedi dari Bandung dan Bekasi.

Setelah selesai shalat shubuh dan sarapan kamipun berempat siap berangkat, dan kami langsung menuju tempat mobil yang menuju arah cidahu yang berada di perempatan depan pasar, setelah itu turun di daerah gerbang masuk perkebunan teh Dayeuh Manggung, setelah itu kami langsung naik ojek dengan biaya Rp.30000 ke pos pendakian pemancar, karena perjalananya cukup lumayan jauh dan dengan medan yang berat kami terpaksa naik ojeg yang bawa motornya bikin jantung naik turun, di sepanjang perjalanan ke pos pemancar kita akan menjumpai perkebunan warga dan hamparan kebun teh yang cukup indah.
  
 Sampai di pos pemancar sekitar jam 7.30 pagi disini kita akan menjumpai tower-tower pemancar TV swasta dan TVRI yang cukup banyak, ketika kami datang sudah ada tim pendaki dari LAnya jakarta yang berjumlah 5 orang yang sedang istirahat karena kelelahan karena jalan dari malam.
Setelah istirahat sejenak kami pun berangkat mendaki jam 8.00 pagi, dengan rombongan dari jakarta karena kami belum ada yang sama sekali ke Gn.Cikuray , dan teman dari jakarta sudah ada yang pernah mendaki ke cikuray, menunjukan jalan untuk masuk ke daerah track pendakian. Pertama kita harus melawati bukiit kebun teh yang cukup menguras tenaga pembukaan, setelah itu kita akan masuk daerah kawasan hutan dan gerbang track menuju puncak Gn.Cikuray.

  Kami pun mulai berjalan mendaki bersama, tapi di tengah jalan kami berpisah dengan rombongan dari jakarta, dan kamipun berempat mendaki dengan mengikuti jalur track yang cukup jelas, tidak lupa kami berhenti  jika sudah mulai letih. Perjalanan ini cukup membuat kami lumayan lelah karena track yang menanjak dan tiada maaf membuat kami sering istirahat, tapi kami beruntung cuaca cukup cerah. Akhirnya kami melewati pos-pos yang ada, dan sampai di puncak bayangan sekitar jam 13.00 dan kami pun beristirahat cukup lama disini, karena kondisi badan mulai turun,di tambah mengantuk yang tak tertahan.


 Setelah beristirahat cukup lama kamipun mulai berjalan kembali menuju puncak, dalam perjalanan setelah dari puncak bayangan, kita akan mendapat bonus jalan yang landai tapi hanya sedikit, lalu kami berjalan menanjak lagi, dengan tekat sampai puncak dengan kondisi mulai lelah, dan kamipun akan semakin dekan sampai puncak, sebelum puncak tracknya mulai sedikit  berbatu dan tentunya tanjakan tiada maaf. Kamipun sampai puncak sekitar jam 15.00, dan kamipun istirahat sejenak dengan memandangi keindahan sekeliling dari puncak cikuray dan tidak lupa berpose ria...hahaha.

Setelah selesai berpose ria dan istirahat, kamipun mulai memasang tenda karena waktu sudah sore dan mendung mulai datang, dan benar setelah kami selesai memasang tenda dan juga memasak air dan makanan, hujan pun turun tapi tidak cukup deras hanya sedang saja. tak lama pun rombongan dari jakarta menyusul dan membuat tenda di shilter. Setelah hujan dan gerimis cukup lama, sekitar jam setengah 6 sorepun berhenti, tapi sayang kita tidak dapat melihat sunset karena cuaca yang tak mendukung    

Akirnya pun hari mulai gelap, kamipun sudah terlelap tidur dan efek dari kelelahan dan kurang tidur juga, di tengah malam hujan sempat turun sangat deras di sertai petir yang menyambar, tenda teman juga sempat bocor membuat tidak bisa tidur, dan setelah pagi cuaca cukup cerah, kami sedikit bisa melihat keindahan sunrise di pagi yang dingin.

 Setelah menikmati udara dan pemandangan padi di gunung cikuray, kami lalu sarapan pagi dan setelah itu packing untuk persiapan turun, dan kami turun sekitar jam 9.00.
Perjalan turun memang lebih cepat daripada naik, sepanjang perjalanan kami tidak banyak beristirahat karena kondisi sudah lumayan pulih, tapi di tengah perjalanan hujan turun lumayan lebat, membuat kami harus jalan berhati-hati karena track mulai licin. Di perjalanan kang tedi dari bandung sempat merasa sakit dan susah untuk jalan, dan juga ada sedikit insiden teman dari jakarta. Saya sendiri baru sampai pos pemancar jam 12 siang dan sempat menunggu kang tedi dan een yang tertinggal. Tak lama kemudian personil pun sudah lengkap kecuali rombongan dari jakarta yang turun didaerah lain karena sempat jatuh ke jurang. sekitar jam 13.00 kami pun beranjak turun ke pos penjagaan perkebunan teh dengan berjalan kaki, karena lupa nomer tukang ojek, kecuali kang tedi yang sudah tidak kuat berjalan dan di temani ole een untuk menunggu ojek yang kami panggil jika sampai. Perjalanan dari pemancar ke pos penjagaan perkebunan sangatlah lama kami sampai sekitar jam 16.00, selama perjalanan hujan turun sangat lebat yang membuat fisik terkuras dan sempat memotong jalan yang sangat licin dan terjal. Tapi perjalanan ini sungguh menyenangkan dan mempunyai kenangan, suatu saat saya insyAllah akan kembali lagi ke gunung Cikuray.

Tahnks to:
Allah SWT
My Familiy nd My Friend
Bang eko, Een,Kang Tedi.,bang adit... rombngan dari jakarta
dan yang lain mungkin tidak bisa saya sebutkan semua....

Jumat, 02 Maret 2012

CatPer Ngesot Gn.Ciremei Via Palutungan (21-23 Jan 2012)

     Di Postingan ini saya akan sedikit berbagi pengalaman naik ke gunung, yaitu ke gunung Ciremai via Palutungan Kuningan Jawa Barat. Pertama saya cari-cari info di kaskus untuk mencari teman yang ingin mendaki, dan akhirnya saya bertemu  om syahrul yang mengajak saya ikut gabung, yang rencananya akan berangkat tanggal 21-23 Januari 2012 ke Gn.Ciremai.

   Akhirnya saya menyiapkan berbagai keperluan untuk naik gunung, tapi memang dadakan sech..apalagi saya minim peralatan akhirnya membawa barang yang terjangkau saja yang saya bisa bawa untuk pendakian dan juga untuk logistik.

21 Januari

   Pertama saya membeli kebutuhan logistik, dan janjian bertemu dengan om Syahrul dari Jakarta di pintu keluar Tol Kopo Cikampek, karena tidak terlalu jauh dari rumah. Sedikit terlambat memang karena harusnya sekitar jam 1 sudah berangkat tetapi nunggu teman yang dari Palembang yang sedikit telat. Akhirnya kami berangkat dari Cikampek sekitar jam 19.00 dan sampai Cirebon jam 23.00, kami juga harus ke terminal dulu menjemput rekan kami yang berangkat dari Bandung, dengan menunggu tidak terlalu lama kami langsung meluncur ke pos pendakian di Palutungan, tapi kita singgah di Buper ( Bumi Perkemahan) Palutungan karena kita sampai jam 02.00 karena sedikit salah jalan. Akhirnya kami memutuskan istirahat di warung terdekat untuk memulihkan pendakian pagi hari.

22 Januari

Pos Pendakian-Cigowong

Sekitar jam 07.00 kita mulai berangkat dari Buper Palutungan menuju pos pendakian untuk mengurus izin, ternyata lumayan jauh sekitar 1KM jaraknya, dan sampai jam 08.00, setelah sampai kita menyempatkan sarapan dulu  dan mengurus izin pendakian. Tapi sempat ada masalah rekan kami yang sedang tidak fit atau sakit tidak bisa meneruskan perjalanan untuk mendaki , jadi kita hanya berangkat 4 orang saja, yaitu saya, om Syahrul, Mbak Fitri, Bang Eko.


Akhirnya kami berangkat dari pos pendakian sekitar jam 08.30, pos pertama yang kita tuju jaraknya cukup jauh sekitar 4 Km, tracknya sendiri masih cukup mudah dilalui pertama kita lalui rumah-rumah warga, setelah itu melewati kandang sapi perah dan sampi pos kecil untuk masuk kawasan hutan pohon pinus. Untuk cuaca masih cukup cerah.

Setelah pos kecil kita memasuki hutan pohon pinus yang begitu banyak, lalu selanjutnya kita akan melewati beberapa jalan yang kanan kirinya banyak rumput ilalalang dan sedikit pohon tebu, setelah beberapa saat kita akan melewati aliran sungai kering dan selanjuatnya kita  menjumpai pohon entah namanya yang cukup lebat dan banyak juga pohon yang tumbang menghalangi jalan. Dan kami sampai di pos Cigowong sekitar jam 10.45, kami istirahat sejenak dan mengambil air untuk keperluan memasak, karena sumber air hanya ada di pos Cigowong saja.

Cigowong - Kuta

Setelah selesai istirahat kita melanjutkan perjalanan ke Pos selanjutnya yaitu Kuta, Jalanya sendiri masih cukup mudah tapi track mulai sedikit menanjak, dengan track tanah yang cukup licin dan akar-akar besar yang terkadang nyangkut di kaki…hehehehe…Sampai di pos Kuta jam 11.20 karena jaraknya cukup pendek.

Kuta - Pagguyangan Badak

Setelah beristirahat sejenak di kuta kami melanjutkan perjalanan, tracknya mulai cukup berat apalagi dengan dengkul abal-abal dan nafas perokok sejati, membuat saya cukup menderita. Akhirnya kami sampai di pos Pagguyungan Badak jam 12.00 memakan waktu 40 menit lumayan singkat,  dan beristirahat sejenak tentunya.
Pagguyangan Badak - Arban. 

Dari pagguyungan Badak menuju puncak masih sekitar 4,5 KM lagi, setelah istirahat cukup kami melanjutkan perjalanan ke pos seleanjutnya yaitu arban, untuk tracknya masih cukup mudah dan tentunya menanjak dan sedikit ada pohon-pohon tumbang, kami sampai di pos Arban sekitar jam 13.20.


Arban - Tanjakan Asoy

Setelah beristirahat sebentar tim saya pun bergerak kembali menuju pos berikut yaitu, Tanjakan Asoy, dari namanya juga sudah asoy, tracknya tentu banyak tanjakan yang cukup membuat kita down untuk melanjutkan perjalanan karena sudah lumayan letih, dan di track ini kita akan melewati pohon besar yang tumbang. Sampai Tanjakan Asoy sekitar jam 13.50.
 Tanjakan Asoy - Pasanggrahan

Nah disinilah perjalanan cukup lama setelah dari pos pendakian ke pos Cigowong, saking lamanya kami beberapa kali istirahat karena sudah kelelahan, ditambah lamanya menuju pos yang di maksud membuat kita semakin lelah, kita disini juga berpisah dengan om syahrul yang sedikit ngantuk, akhirnya kita melanjutkan perjalanan bertiga. Di track k epos pasanggrahan medanya sama seperti jalur pos Arban ke Tanjakan Asoy, memang sedikit menguras tenaga di tambah perut mulai keroncongan.Akhirnya kami sampai di pos Pasanggrahan sekitar jam 15.21 dan di pos sudah ada 2 tenda rombongan dari Jakarta, kamipun istirahat sejenak dan menunggu om Syahrul, cuaca sudah mulai mendung dan hujan tak terlalu lebat turun, kami sempat panic karena om Syahrul belum sampai juga di pos Pasanggrahan, karena tim yang ketemu ada di belakang kita sudah sampai semua. Bang Eko pun akhirnya turun dengan bang Buyung rombongan dari Jakarta, sedangkan kami memasang tenda karena hujan mulai cukup deras, tak lama kemudian akhirnya om Syahrul sudah berada di pos. Karena hujan cukup deras akhirnya kami memutuskan ngecamp di pos Pasanggrahan dan untuk membuat makanan, karena perut sudah gak bisa di ajak kompromi lagi. Akhirnya kami bermalam dan menyepakati jalan ke puncak jam 01.00 malam.  






 

23 Januari

Pasanggrahan- Sanghiyang Ropoh

Sekitar jam 1 malam kami bangun dan kami packing barang untuk melanjutkan perjalanan summit attack, kami selesai packing dan membuat air hangat sekitar jam 2 dan kami mulai bergerak berangkat meneruskan perjalanan. Perjalanan ke pos selanjutnya cukup singkat dengan track masih sama dengan pepohonan yang besar dan banyak pohon yang tumbang. Kami samapai di pos Sanghiyang popoh sekitar jam 2.50 dengan di iringi udara yang begitu dingin.

Sanghiyang Ropoh - Goa Walet

Setelah sampai di pos Sanghiyang Ropong mulai jalan tanah yang begitu licin dan bebatuan  dan kemiringan yang curam, cukup membuat kami kelelahan di tengah malam, angin pun sangat kencang karena sudah bukan kawasan yang di tumbuhi pohon yang lebat.di perjalanan ini kita sering beristirahat, dan kita juga berhenti di persimpangan apuy yaitu jalur pertemuan pendaki dari Pos Apuy Majalengka, kami disini istirahat cukup lama, dengan di temani angina yang sangat kencang kami menikmati pemandang malam kota Kuningan dan Cirebon yang begitu indah dengan cahaya lampu yang menyala. Kami sampai di  Pos Goa Walet sekitar jam 4 pagi, kami istirahat dulu  karena sudah lelah dan tidak kuat menahan dingin dan angina yang besar. Maka kita putuskan untuk istirahat di sela-sela batu besar untuk menghangatkan diri, walau percuma dinginya tetap kerasa. Pagi pun mulai dating dengan terangnya, tapi saying kita ingin melihat sunrise gagal karena daerah sekitar puncak Gn.Ciremai tertutup kabut yang begitu lebat, yang membuat kami sangat kecewa, dan kami hanya menunggu dan berdoa supaya cuaca sedikit bersahabat dengan kami.

Goa Walet - Puncak Gn. Ciremai

Sekitar jam 06.30 cuaca masih sangat ekstrim, dengan angin yang begitu kencang ditambah kabut yang sangat tebal, kami putuskan untuk naik ke puncak yang jaraknya sekitar 300 m lagi, kami naik hanya bertiga karena om Syahrul ngantuk dan tidur. Jalan dari Goa Walet ke Puncak cukup terjal kemiringanya dengan bebatuan yang besar dan di beberapa bagian batuan yang kecil yang kadang licin dan juga kita akan menjumpai tanaman bunga edelweis tapi sayang belum musim mekar bunganya, setelah berjalan melawan dingin dan kondisi yang kurang fit kami sampai di puncak, tapi kenapa hanya putih yang ada? Ternyata cuaca memang sedang tidak bersahabat dengan kita, maklum hari imlek dan musim hujan. Di puncak angin sangat besar dan kabut tebal menutupi kawah, tapi terkadang terbuka walau sebentar, setelah hampir sejam di puncak untuk menunggu turunya kabut, tapi sayang pandangan kami masi putih dan putih. Setelah lama menunggu dan foto-foto kami putuskan untuk turun karena kami sudah tidak kuat dengan dingin dan mengejar waktu supaya cepat sampai turun, kami pun turun sekitar jam 08.00 dan kembali lagi ke tempat dimana om Syahrul tidur dan barang-barang kami tinggalkan. Setelah sampai kami putuskan untuk meninggalkan om Syahrul untuk naik ke puncak, dan kami turun duluan.